PUPR Banten Bangun 25 Ruas Jalan di Pandeglang, Dukung Pemerataan Infrastruktur Wilayah Selatan
Pandeglang, BeritaKilat.com – Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus menunjukkan komitmennya dalam membenahi infrastruktur jalan di wilayah selatan. Pada tahun 2025 ini, sebanyak 25 ruas jalan di Kabupaten Pandeglang tengah dibangun sebagai bagian dari program prioritas Pemprov Banten yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.
Langkah strategis ini juga merupakan bentuk respons terhadap kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten Pandeglang yang masih menghadapi keterbatasan anggaran pasca kebijakan efisiensi daerah.
Menurut Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten, Arlan Marzan, pembangunan puluhan ruas jalan tersebut masuk dalam skema Bangun Jalan Desa Sejahtera atau Program Bang Andra. Program ini menitikberatkan pada penguatan konektivitas antarwilayah, khususnya di wilayah selatan Banten yang selama ini dinilai tertinggal dalam hal akses jalan.
“Ruas jalan yang sedang dan akan kami kerjakan berada di bawah kewenangan kabupaten dan pemerintahan desa. Tujuannya untuk membuka akses yang lebih luas, mempercepat mobilitas, dan mendorong pemerataan pembangunan antara Banten Utara dan Banten Selatan,” ujar Arlan, Rabu (16/7/2025)
Ia menjelaskan, dari total 25 ruas jalan yang masuk dalam daftar pengerjaan, tiga di antaranya akan dibangun menggunakan sistem betonisasi sepanjang 4,5 kilometer dengan alokasi anggaran sekitar Rp16 miliar. Ketiga ruas tersebut meliputi Jalan Sodong–Kadubera, Surianeun–Pasir Gadung, dan Maju–Mekarwangi.
Sementara itu, 22 ruas jalan lainnya akan dibangun menggunakan metode hotmix, dengan total panjang mencapai sekitar 11 kilometer. Untuk pengerjaan ruas-ruas ini, anggaran sebesar Rp17 miliar telah disiapkan. Arlan menyebut, seluruh ruas tersebut tersebar di berbagai kecamatan di Pandeglang dan ditetapkan berdasarkan usulan prioritas dari Pemkab Pandeglang.
“Kabupaten Pandeglang termasuk daerah yang mendapatkan perhatian khusus dalam program Bang Andra tahun ini. Namun tentu pelaksanaannya akan tetap menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dan ketersediaan anggaran,” imbuhnya.
Arlan juga menegaskan, sebelum melakukan perubahan anggaran, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap APBD kabupaten/kota untuk memastikan pembangunan infrastruktur jalan tetap menjadi prioritas pemerintah daerah.
“Kami ingin memastikan setiap kabupaten/kota memiliki komitmen yang sama dalam mempercepat pembangunan jalan demi kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Syamsul, Kepala Seksi Jalan dan Jembatan pada UPTD PJJ Wilayah Pandeglang, menambahkan bahwa pihaknya siap mendukung pelaksanaan teknis pembangunan jalan di lapangan.
“Kami di UPTD PJJ Pandeglang terus melakukan pengawasan dan pendampingan teknis di setiap tahap pekerjaan. Koordinasi dengan pihak rekanan, pemerintah desa, dan masyarakat juga intens kami lakukan agar mutu pekerjaan sesuai standar dan bisa segera dirasakan manfaatnya,” ujar Syamsul.
Ia juga menyampaikan bahwa pemeliharaan jalan eksisting tetap berjalan bersamaan dengan pelaksanaan proyek baru.
“Meskipun ada pembangunan baru, kami tetap melanjutkan pemeliharaan jalan rutin untuk ruas-ruas provinsi yang sudah ada. Terutama menjelang musim hujan, kami siagakan petugas di titik-titik rawan longsor dan genangan,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Wakil Bupati Pandeglang Iing Andri Supriadi membenarkan bahwa anggaran infrastruktur dari APBD Pandeglang sangat terbatas, sehingga pihaknya mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah Provinsi.
“Alhamdulillah, sejumlah usulan sudah ditindaklanjuti Pemprov dan sebagian pembangunannya bahkan sudah dimulai. Kami berharap dukungan ini bisa terus berlanjut,” kata Iing.
Ia menambahkan, dengan keterbatasan fiskal yang ada, bantuan dari Provinsi menjadi tumpuan utama dalam percepatan pembangunan sarana dan prasarana dasar di Pandeglang.
“Kalau hanya mengandalkan APBD kami, jelas sangat sulit. Karena kemampuan keuangan daerah sangat terbatas,” pungkasnya.
Posting Komentar