Profil Abdul Kabir Albantani – Ketua PPWI Kabupaten Lebak
Di tengah dinamika perkembangan media lokal dan tantangan kebebasan pers, nama Abdul Kabir Albantani muncul sebagai salah satu sosok yang konsisten memperjuangkan marwah jurnalisme, sekaligus mendekatkan peran wartawan dengan denyut nadi masyarakat di Kabupaten Lebak.
Sebagai Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kabupaten Lebak, Abdul Kabir dikenal bukan hanya sebagai organisatoris yang visioner, tetapi juga sebagai aktivis sosial yang tak segan turun langsung ke lapangan. Kepemimpinannya menandai arah baru bagi PPWI Lebak, dengan menekankan sinergi antara pers, masyarakat, dan pemerintah daerah.
Membangun Organisasi dari Akar Rumput
Kepemimpinan Abdul Kabir semakin kokoh ketika ia berhasil memperluas jaringan PPWI hingga ke wilayah Lebak Selatan. Pada Juni 2025, ia menyerahkan SK kepengurusan kepada simpul PPWI di Panggarangan, sebuah langkah penting yang membuka ruang lebih besar bagi pewarta di desa dan kecamatan untuk terorganisir serta memiliki wadah perjuangan.
Langkah ini menunjukkan pandangannya bahwa jurnalisme bukan hanya milik media besar, melainkan milik setiap pewarta warga yang peduli terhadap transparansi, informasi, dan pembangunan daerah.
Suara Kritis untuk Layanan Publik
Sikap vokal Abdul Kabir tampak jelas dalam berbagai advokasi publik. Ia pernah menyoroti buruknya pelayanan di Kantor Kemenag Lebak, menegaskan bahwa pejabat publik tidak boleh abai terhadap tanggung jawabnya. Sikap kritis itu bukan semata kritik, tetapi wujud pembelaan terhadap hak masyarakat yang berurusan langsung dengan birokrasi.
Selain itu, PPWI Lebak di bawah kepemimpinannya aktif bersama aliansi organisasi pers untuk mengawal transparansi anggaran, termasuk mendesak KPU Lebak agar konsisten dalam menjalankan hasil rapat kerja terkait publikasi media. Bagi Abdul Kabir, pers tidak boleh diposisikan sekadar sebagai pelengkap, tetapi mitra strategis dalam pembangunan demokrasi.
Jurnalisme dengan Aksi Sosial
Di luar dunia advokasi, Abdul Kabir juga menegaskan bahwa pers harus hadir nyata di tengah masyarakat. Hal itu diwujudkan melalui program “Jumat Berkah”, sebuah gerakan sosial bersama PPWI dan IWQI dengan dukungan perusahaan lokal, PT Samudera Banten Jaya.
Melalui program ini, paket makanan dibagikan kepada warga kurang mampu, tukang becak, hingga pedagang kaki lima. Abdul Kabir percaya, jurnalisme yang sejati adalah yang mampu menghubungkan informasi dengan kepedulian, sehingga keberadaan wartawan bukan hanya sebagai pengabdi berita, tetapi juga sahabat masyarakat.
Mengangkat Isu Strategis Daerah
Isu pertambangan rakyat di Lebak Selatan menjadi salah satu perhatian Abdul Kabir. Ia mengingatkan pentingnya regulasi yang jelas agar penambangan dapat memberi manfaat ekonomi tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan. Pandangannya mencerminkan sikap seorang pemimpin organisasi pers yang tidak hanya memantau, tetapi juga memberi solusi.
Sosok di Balik Jabatan
Abdul Kabir Albantani digambarkan rekan-rekannya sebagai pribadi tegas, kritis, namun rendah hati. Ia tidak segan mendengar aspirasi pewarta di pelosok desa, maupun berbicara lantang di hadapan pejabat daerah. Di matanya, pers adalah kontrol sosial sekaligus penggerak perubahan.
Dengan karakter tersebut, ia berhasil memosisikan PPWI Lebak sebagai wadah yang tidak hanya menjaga profesionalisme jurnalisme, tetapi juga mengakar kuat dalam kehidupan sosial masyarakat Lebak.
Kesimpulan
Kehadiran Abdul Kabir Albantani sebagai Ketua PPWI Lebak bukan hanya soal kepemimpinan organisasi pers, tetapi juga tentang bagaimana menjadikan jurnalisme lebih bermakna: kritis kepada kekuasaan, berpihak kepada masyarakat, dan aktif menghadirkan manfaat nyata.
Di tengah tantangan era digital dan derasnya arus informasi, sosok Abdul Kabir menegaskan bahwa wartawan sejati tidak hanya menulis berita, tetapi juga menulis sejarah melalui jejak pengabdiannya.(*)
Posting Komentar