Tampilkan postingan dengan label Headline. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Headline. Tampilkan semua postingan

Global Financial Market Outlook dan Update

September 07, 2024

 


Penulis: Devin Emilian Loly

JAKARTA, BeritaKilat.com - Pasar global saat ini menunjukkan volatilitas tinggi di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih agresif oleh The Fed. Ekspektasi ini diperkuat oleh data pengangguran terbaru yang menunjukkan peningkatan tingkat pengangguran dan penurunan jumlah pembukaan pekerjaan, yang mengindikasikan pelemahan di pasar tenaga kerja. Data ini meningkatkan kemungkinan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga untuk merangsang ekonomi, yang memicu perubahan signifikan pada aset-aset komoditas seperti emas, perak, dan minyak.

Emas (GLD):

- Pergerakan Harga: ETF SPDR Gold Trust (GLD) saat ini menunjukkan tren “upward” seiring meningkatnya permintaan untuk emas sebagai aset lindung nilai. Harga GLD sedang bergerak dalam fase konsolidasi, dengan potensi untuk mendobrak garis resistance di 233.45, menuju All Time High.

- Faktor Momentum: Goldman Sachs memprediksi harga emas akan mengalami kenaikan dalam waktu dekat karena popularitasnya sebagai lindung nilai risiko. Mereka memperkirakan harga emas akan mencapai $2,700 per ons pada awal 2025, didorong oleh ekspektasi bahwa pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve akan menarik kembali modal dari Barat ke pasar emas. Faktor tambahan yang mendorong kenaikan harga GLD termasuk ketidakpastian ekonomi, volatilitas pasar ekuitas, dan ketidakpastian geopolitik, yang mendorong investor untuk beralih ke emas.

Perak (SLV):

- Pergerakan Harga: ETF iShares Silver Trust (SLV) saat ini berada dalam pola konsolidasi sideways, dengan pergerakan harga yang stabil dalam rentang tanpa tren naik atau turun yang jelas. Level resistance berada di sekitar $27.20, di mana harga beberapa kali kesulitan menembus level ini. Sementara itu, support utama berada di sekitar $24.39, yang bertahan selama penurunan.

- Faktor Momentum: Kenaikan SLV didorong oleh permintaan industri yang kuat dan ekspektasi suku bunga yang lebih rendah, yang mendukung daya tarik perak sebagai alternatif investasi. Meski demikian, pergerakan SLV lebih volatil dibandingkan emas, dengan volatilitas 0.38 untuk SLV dan 0.11 untuk GLD, dan tetap sensitif terhadap perubahan sentimen pasar serta data ekonomi yang tidak stabil.

Minyak (USO):

- Pergerakan Harga: United States Oil Fund (USO) saat ini menunjukkan tren penurunan yang signifikan, dengan harga menembus level support penting di $71.74. Penurunan di bawah level ini menandakan adanya tekanan jual yang kuat dan membuka potensi penurunan lebih lanjut.

- Faktor Momentum: Harga USO dipengaruhi oleh ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan global, yang diperparah oleh ketegangan geopolitik, peningkatan stok minyak AS, dan prospek pertumbuhan ekonomi global yang lemah. Permintaan yang melemah akibat perlambatan ekonomi global merupakan salah satu faktor utama yang menekan harga minyak lebih rendah. Goldman Sachs juga memproyeksikan tren pelemahan lebih lanjut pada minyak, gas, dan logam industri seperti tembaga dan aluminium, didorong oleh ekspektasi penurunan permintaan global dan tekanan ekonomi yang terus memburuk.

Secara keseluruhan, pasar komoditas dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan The Fed yang cenderung melonggarkan suku bunga. Emas berpotensi naik sebagai lindung nilai, perak bergerak dalam konsolidasi dengan volatilitas tinggi, dan minyak mengalami tekanan jual signifikan. Kondisi ini mencerminkan kompleksitas pasar dengan pergerakan harga yang dipengaruhi oleh kebijakan dan data ekonomi yang terus berubah, menghadirkan tantangan dan peluang bagi investor.

Quotient Fund Indonesia adalah perusahaan konsulting keuangan global, berkantor pusat di Quotient Center Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan dapat dihubungi melalui hotline 0811-1094-489. (*/red) 

Unit Opsnal Reskrim Polsek Benda Amankan Penjual Tramadol Dan Eximer Via COD

September 06, 2024

 


Kota Tangerang, BeritaKilat.com - Unit Opsnal Reskrim Polsek Benda menangkap penjual Obat Keras daftar G jenis Tramadol dan Eximer, Kamis 05/09/2024.

Penangkapan penjual obat keras daftar G jenis Tramadol Eximer via COD berkat adanya laporan warga masyarakat bahwa ada seseorang yang sering melakukan transaksi penjualan Obat Keras daftar G jenis tramadol dilokasi Jalan Atang Sanjaya RT.04 / RW 05 Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Kota Tagerang. ke petugas Reskrim Polsek Benda.

Dari laporan tersebut, tim opsnal Reskrim Polsek Benda yang dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Benda Iptu Siagian S.H., bersama anggota personel Resmob langsung  melakukan observasi ke lokasi yang di informasikan oleh warga dan mengamankan 1 terduga pelaku berinisial RM alias Kill, lalu petugas pun melakukan  introgasi serta penggeledahan terhadap terduga RM dengan didapati Barang bukti obat keras daftar G tanpa ijin edar berupa  118 Butir obat Eximer, 75 Butir obat tramadol, 1 unit Handphone Merk Resmi Not 9 warna biru yang digunakan untuk bertransaksi, dan uang hasil penjualan sebesar 1,894,000,-.

Terduga RM berikut barang bukti diamankan petugas ke Mako Polsek Benda untuk dilakukan pemeriksaan, penyelidikan dan pemberkasan lebih lanjut.

Guna mempertanggung-jawabkan atas perbuatannya terduga RM dijerat dengan Pasal 435 atau 436 Ayat 2 UU RI No.17 tahun 2023 tentang kesehatan dengan ancaman hukuman penjara 12 Tahun dan denda sebesar Rp.5,000,000,000,00. (*/red) 

Global Financial Market Outlook dan Update

September 06, 2024

 


Penulis: Regen Lee / Head Trader Quotient Fund

JAKARTA, BeritaKilat.com - Pergerakan pasar global masih sangat volatile dan menunjukkan bahwa pasar komoditas masih bergerak untuk memperkuat konsolidasi untuk mematahkan garis resistance untuk menuju All Time High. 

GOLD /Emas

Goldman Sachs memprediksi bahwa emas akan tetap menjadi lindung nilai kuat(strong hedging) terhadap inflasi dan risiko geopolitik. Mereka memproyeksikan kenaikan harga emas sebesar 16%, mencapai $2.700 per troy ons pada akhir 2024. Prediksi ini didorong oleh tekanan inflasi yang berkelanjutan dan meningkatnya ketegangan geopolitik, yang biasanya mendorong investor untuk mencari aset safe-haven seperti emas. Harga GLD cenderung menguat dan bergerak di garis konsolidasi untuk mendobrak Garis resistance di 233.45 untuk menuju All Time High. 


SILVER

Potensi penurunan harga perak dalam jangka pendek menyarankan agar investor memanfaatkan peluang tersebut dengan membeli secara agresif. Penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, inflasi yang tinggi, dan meningkatnya utang AS menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi logam mulia seperti perak. Meskipun harga perak saat ini cukup tinggi, koreksi harga di masa depan dapat memberikan peluang pembelian yang kuat. Perak dan saham tambang diperkirakan akan tetap menjadi investasi menarik di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. SLV yang hari ini menguat tinggi menunjukan bahwa SLV masih dalam trend upward dan berpotensi untuk mendobrak All Time High. 


OIL

Berita terbaru mengenai United States Oil Fund (USO) menunjukkan fluktuasi kinerja yang dipengaruhi oleh dinamika pasar minyak global. Pada awal September 2024, saham USO mengalami penurunan sebesar 2,08%, dengan harga penutupan di $69,61. Hal ini merupakan bagian dari tren yang lebih luas, dengan rentang harga selama setahun terakhir antara $63,84 hingga $83,41.


Penurunan harga minyak ini sebagian besar disebabkan oleh kekhawatiran terkait permintaan, terutama dari Tiongkok, di mana perlambatan ekonomi telah mempengaruhi konsumsi minyak global. Selain itu, diskusi dalam OPEC+ tentang penundaan kenaikan produksi telah menambah ketidakpastian dalam perkiraan pasar. Analis menyebutkan bahwa saat ini pasokan melebihi permintaan, yang menyebabkan pandangan bearish terhadap harga minyak meskipun ada volatilitas jangka pendek.


Meskipun tantangan ini, USO masih mencatat kenaikan 4,44% sejak awal tahun. Namun, para pengamat pasar mencatat bahwa tindakan tegas dari OPEC+ mungkin diperlukan untuk menstabilkan atau membalikkan tren penurunan harga minyak saat ini


Quotient Fund Indonesia adalah perusahaan konsulting keuangan Global, berkantor pusat di Quotient Center Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan dapat di hubungi hotline 0811-1094-489. (*/red) 

Faisal Basri, Korupsi Oligarki, dan Politik Dinasti

September 06, 2024

 


_Oleh: Syaefudin Simon (Kolumnis/Wartawan PPWI)_

Jakarta, BeritaKilat.com - Putra terbaik Indonesia, Faisal Basri Batubara (65), tokoh intelektual dan ekonom, yang merawat "kewarasan logika Republik" telah pergi untuk selamanya, Kamis dini hari, 5 September 2024, di RS Mayapada, Jakarta. Ceramah, obrolan, dan tulisan Faisal, telah membuka mata "para pejalan suci" yang ingin membangun negeri ini dengan mata hati dan moralitas tanpa korupsi. 

Faisal selalu berteriak hingga kering tenggorokannya untuk mengungkap kebenaran, apa yang terjadi di negeri yang -- pinjam istilah sastrawan Mochtar Lubis -- penuh kemunafikan dan kebohongan itu. Demi membela kebenaran dan kewarasan logika, Faisal tak pernah takut kepada siapa pun. Ia terus berteriak. 

Di jalanan, di kampus, di ruang seminar. Di mana pun, selagi ada angin yang bisa mengantarkan kebenaran, Faisal selalu berteriak. Tanpa lelah. 

Seperti kicau burung Manyar yang - kata Anthony de Mello -- akan terus bernyanyi. Karena hanya itu "kemampuan alamiah" burung Manyar; menyanyi, menyampaikan isi hati.

Begitulah Faisal! Ia menyampaikan kebenaran dan merawat kewarasan logika. Karena itulah kemampuan alamiahnya. Faisal terus "menyanyi" di mana pun. Tak peduli orang mendengarnya atau tidak. 

Maka tak heran, bila tak sedikit orang menganggap suara Faisal sudah keterlaluan. Tapi tak sedikit pula orang menganggap suara Faisal adalah kebenaran. Ia menyatakan kegelisahan kaum salik. Dan hati yang bersih akan mendengarkannya.

Ketika Presiden Joko "Mulyono" Widodo, yang konon kinerjanya mendapat apresiasi 80 persen rakyat, menepuk dada dengan keberhasilan hilirisasi nikel, Faisal justru mencibirnya. 

Senayan terkesima terhadap pidato Mulyono. Dunia bisnis terkesima mengaminkannya. Rakyat yang (konon) 80 persen percaya Mulyono itu hebat, mengelu-elukan keberhasilan hilirisasi nikel -- memuja setinggi langit presiden yang tampak lugu itu. 

Faisal tidak. Indra penciuman ekonominya, berhasil mendeteksi, apa yang dibangga-banggakan Mulyono omong kosong belaka. Jokowi saat itu (di Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Sabtu 9.3/2024) menyatakan, hilirisasi nikel, dengan membangun smelter, meningkatkan nilai ekspor logam tersebut hingga mencapai 500 Triliun. Dari sebelumnya hanya 50 Triliun. Luar biasa. 

Tapi Faisal mencibirnya. Apa yang diperoleh Indonesia dari tambang nikel yang dikeruk Cina itu? Tukas anak marga Batubara itu. Keuntungan yang diperoleh Indonesia Hanya selapis kulit bawang, ujar sang ekonom kritis tersebut. 

Ya. Hampir semua semelter milik Cina. Perusahaan tambang nikel milik Cina. Buruh bergaji tinggi dari Cina. Bank yang dipakai milik Cina. Jadi keuntungannya untuk siapa?

Apa yang disebut hilirisasi, tambah Faisal, hanya mengubah biji nikel jadi lembaran (iron pig), atau nickel pig iron (NPI) -- bahan mentah yang kemudian diekspor ke Cina dengan harga murah. Lalu Cina mengekspor kembali olahan NPI ke Indonesia dengan harga mahal. 

Dan jangan lupa, rejim Jokowi memberikan banyak sekali insentif pada perusahaan Cina itu. Dari perizinan sampai pajak dan energi. 

Harap tahu saja, kata Faisal, batubara yang dipakai untuk smelter nikel harganya hanya separuh dari harga ekspor di pasar internasional. Indonesia mensubsidi energi untuk smelter Cina. Tak hanya itu. NPI dari smelter yang ada di Indonesia dihargai sangat murah, kurang dari separuh dari harga di pasar internasional. 

Lalu siapa untung? Jika saja uang yang bergulir dari proses hilirisasi kualitas rendah itu 500 Triliun seperti dikatakan Jokowi, Indonesia dapat berapa persen? Sangat liliput. 

Hampir semuanya mengalir ke Cina melalui perbankan Cina. Mungkin hanya beberapa orang dan perusahaan oligarki yang dapat keuntungan karena kongkalikong dengan Cina. 

Nyinyiran Faisal, dibantah rejim oligarki. Tapi belakangan apa yang dikatakan Faisal, mulai menunjukkan buktinya. 

Catatan data impor nikel di Cina yang bisa diakses publik, kata Faisal, jauh lebih besar dari data ekspor nikel di Indonesia. Oligarki yang mencuri bijih nikel dan diekspor ke Cina, mulai terkuak. 

Faisal menyebut Airlangga Hartarto (ketum Golkar yang dijatuhkan Jokowi) dan Walikota Medan Bobby Nasution, menantu Sang Presiden, di antara "pebisnis oligarki" yang ikut cawe-cawe di bisnis nikel itu. Abdul Gani Kasuba, mantan Gubernur Maluku Utara, telah menyebutkan adanya "Blok Medan" dalam area tambang nikel yang dipermainkannya. 

Sekarang mampukah KPK mencekal pemilik Blok Medan milik dinasti Jokowi itu? Kita tunggu!

Di situlah keberanian Faisal mengungkap sebagian nama-nama sakti para oligark tanpa takut. Demi negara, Faisal pantang menyerah melawan para koruptor. Pantaslah jika Faisal pernah mendapat anugrah sebagai tokoh antikorupsi Indonesia.

Ketika aku menyaksikan film pendek Bloody Nickel yang menggambarkan kebrutalan pertambangan nikel yang dipuja-puja Mulyono, aku langsung teringat apa yang dikatakan Faisal. Tambang nikel di Sultra dan Maluku Utara adalah contoh, bagaimana negara dan oligarki merusak alam dan menyengsarakan rakyat. Tanah adat dilenyapkan. 

Tanah rakyat dibeli hanya dua ribu perak permeter. Sungai hancur. Laut tercemar. Rakyat di lokasi tambang nikel dipinggirkan demi oligarki dan industri nikel Cina. 

Hasilnya: Sultra dan Malut tercatat sebagai dua provinsi di antara lima wilayah dengan tingkat kemiskinan terparah di Indonesia.

Kemana larinya uang nikel dari dua provinsi kaya sumber daya alam itu? Faisal menjawab, ke Cina dan oligarki. Termasuk ke kantong dinasti.

Bagi Faisal, Rejim Jokowi -- tidak hanya brutal dan ugal-ugalan dalam membangun infrastruktur tanpa logika yang waras, tapi juga merusak tatanan demokrasi dengan membangun dinasti. Presiden Jokowi -- pinjam omongan ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia -- adalah raja Jawa yang tak terkalahkan.

Dinasti dan demokrasi adalah oksimoron dalam membangun pemerintahan yang akuntabel dan transparan. 

Di balik dinasti, pasti bermunculan korupsi, inkonsistensi, dan interest pribadi. Dan itu sudah mulai terlihat di akhir rejim Jokowi. Negara porak poranda demi kepentingan oligarki dan dinasti keluarga.

Selamat jalan sang legenda! Perjuanganmu memberantas korupsi dan menjaga kewarasan logika menjadi warisan anak bangsa yang abadi. Namamu terpatri di hati setiap orang yang menjaga etika dan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara! (*)

Oknum TNI-AU dan Jenderal Polisi Diduga Back-up Illegal Logging Kayu Ulin di Kalteng

September 05, 2024

 


Palangkaraya, BeritaKilat.com – Perambahan atau penebangan kayu secara illegal (illegal logging) seakan tidak dapat dihentikan, walaupun telah dilarang dan sering dilakukan penangkapan terhadap para pelaku. Seperti halnya yang terjadi di daerah Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Warga setempat menangkap basah sebuah truk tronton bermuatan kayu ulin hasil illegal logging dan tanpa dokumen resmi pada Jumat, 23 Agustus 2024 lalu.

Mirisnya, ternyata kegiatan illegal logging tersebut ditengarai merupakan usaha, atau setidaknya diback-up, orang-orang dari kalangan aparat. Salah satunya adalah oknum anggota TNI-AU berinisial HU yang diperkirakan bertugas di Pangkalan Udara Pangkalanbun dan seorang oknum jenderal bintang tiga, yang merupakan mantan Kapolda berinisial AL.

Informasi tersebut didapatkan redaksi media ini sebagai hasil investigasi lapangan oleh warga setempat, yang pada saat dilakukan konfirmasi kepada oknum HU, warga ini malah mendapatkan ancaman dan intimidasi serta upaya penyuapan. Warga yang merupakan pewarta di wilayah Sampit itu akhirnya melapor ke Sekretariat PPWI Nasional, terutama karena yang bersangkutan merasa terancam.

Saat Ketua Umum Persatuan Pewarta warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, yang juga merupakan Pemimpin Redaksi media Koran Online Pewarta Indonesia (KOPI) melakukan kroscek ke oknum HU, yang bersangkutan mengatakan bahwa informasi itu tidak benar. “Selamat pagi Pak, terkait informasi tersebut tidak benar adanya. Apabila Bapak berkenan konfirmasi secara resmi silahkan mendatangi instansi untuk klarifikasi terkait hal tersebut,” tulis oknum HU yang berpangkat Letnan Dua menjawab pertanyaan redaksi melalui WA-nya, Selasa, 27 Agustus 2024.

Namun, ketika diminta informasi alamat lengkap instasi tempat tugasnya, oknum TNI-AU tersebut tidak memberikan jawaban lebih lanjut. Sehubungan dengan itu, Sekretariat PPWI Nasional mengalami kesulitan dalam pengiriman surat permintaan informasi dan konfirmasi terkait temuan warga tersebut kepada yang bersangkutan.

Keesokan harinya diperoleh kabar bahwa truk tronton bermuatan kayu ulin illegal tersebut telah berada di Semarang dengan status sedang ditahan oleh aparat Polresta Semarang. Narasumber PPWI selanjutnya melakukan konfirmasi ke pihak Polresta dan diperoleh informasi bahwa benar barang yang diduga illegal tersebut sempat ditahan di sana, namun telah dikeluarkan atas perintah sang jenderal polisi bintang tiga yang merupakan mantan Kapolda Jawa Tengah.

Kabar pelepasan kayu illegal yang ditahan oleh Polrestas Semarang ini memang masih simpang-siur. Pihak Polresta Semarang juga enggan memberikan keterangan. Namun, berdasarkan foto-foto dan percakapan via whatsapp dengan HU, baik berbentuk pesan chatting maupun voice note yang dimiliki redaksi KOPI, hampir dipastikan telah terjadi pengambilan kayu ulin atau illegal logging dari wilayah Kalimantan Tengah secara melawan hukum, dan hal itu perlu diusut tuntas oleh aparat berwenang.

Sampai berita ini diturunkan, PPWI dan redaksi belum berhasil menghubungi oknum jenderal polisi bintang tiga bernisial AL untuk konfirmasi. Semoga yang bersangkutan membaca berita ini dan mengirimkan klarifikasi dan informasi lainnya terkait kasus tersebut. Terima kasih. (APL/Red)

Sumber : Koran Online Pewarta Indonesia KOPI DPN PPWI JAKARTA

Translate