Menakar Kesiagaan Lebak Selatan di Bawah Kepungan Hujan
Oleh:Dede Rahmat
Wilayah Lebak Selatan kini sedang berada dalam dekapan cuaca ekstrem. Curah hujan yang turun hampir setiap hari dengan intensitas tinggi bukan lagi sekadar fenomena alam biasa, melainkan lonceng peringatan bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Lebak.
Bagi warga di pelosok Cihara, Malingping, hingga Bayah,Cibeber dan Cilograng hujan bukan hanya soal berkah bagi lahan pertanian, tapi juga soal kecemasan akan potensi bencana yang mengintai di balik bukit dan aliran sungai.
Kondisi geografis Lebak Selatan yang didominasi oleh perbukitan curam dan aliran sungai besar menjadikan wilayah ini sangat rentan terhadap bencana hidrometeorologi. Hujan yang turun terus-menerus tanpa jeda meningkatkan risiko tanah longsor dan banjir bandang secara signifikan.
Persoalannya, apakah infrastruktur kita sudah cukup tangguh? Seringkali, hujan yang turun setiap hari mengungkap tabir lemahnya drainase di pemukiman warga dan rapuhnya tebing-tebing di sepanjang jalan lintas selatan.
Jalan-jalan yang menjadi urat nadi ekonomi warga kerap terputus akibat longsoran kecil yang lambat ditangani, mengisolasi akses kesehatan dan pasar.
Logistik dan Kenaikan Harga
Selain ancaman fisik, musim hujan yang berkepanjangan ini berdampak langsung pada isi dapur warga.
Terhambatnya jalur distribusi akibat cuaca buruk seringkali memicu kenaikan harga bahan pokok. Nelayan di pesisir Lebak Selatan pun terpaksa menyandarkan perahu karena gelombang tinggi, yang mengakibatkan pasokan protein laut menurun dan pendapatan keluarga nelayan terhenti. Dalam kondisi ini, masyarakat kecil adalah pihak yang paling pertama dan paling lama merasakan dampaknya.
Pemerintah daerah tidak boleh hanya sekadar mengeluarkan imbauan "waspada". Mitigasi harus menyentuh level akar rumput. Pengecekan pintu air, normalisasi selokan di desa-desa, serta kesiapan logistik di posko bencana tingkat kecamatan harus dipastikan berjalan optimal.
Di sisi lain, budaya gotong royong warga Lebak Selatan perlu dibangkitkan kembali. Kesadaran untuk tidak membuang sampah ke saluran air dan saling memantau kondisi lingkungan tetangga adalah pertahanan pertama sebelum bantuan pemerintah datang.
Musim hujan di Lebak Selatan tahun ini adalah ujian bagi ketangguhan kita semua. Kita tidak bisa menghentikan hujan, namun kita bisa meminimalisir dampaknya. Koordinasi yang presisi antara BPBD, pemerintah kecamatan, dan relawan lokal sangat dinantikan agar hujan yang turun setiap hari ini tidak berubah menjadi air mata duka bagi warga Lebak Selatan.

Posting Komentar